ESSAY HIMAPMA

    Essay

Karya "Kurniawan Nur Faudzan"

(Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo)

"Pentingnya Inovasi Pendidikan Oleh

Mahasiswa Sebagai Agent of Change di Masa Pandemi"

 

Latar Belakang

Indonesia saat ini sedang disibukkan dalam menangani pandemi Virus Covid - 19. Dalam hal ini setiap lapisan masyarakat Indonesia Sedang bersama-sama berjuang untuk menanggulangi setiap kemungkinan buruk yang dapat terjadi. Keadaan ini juga berdampak pada setiap lini Kehidupan khususnya pada bidang pendidikan. Pernyataan diatas didukung dengan pengakuan dari Organisasi Pendidikan Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) (dalam Syukri, 2020), yang menyatakan bahwa wabah virus corona telah berdampak terhadap Sektor pendidikan. Hampir 300 juta Siswa terganggu kegiatan sekolahnya di seluruh dunia dan terancam hak-hak pendidikan mereka di masa depan. https//intens.news/corona-makin-eksis-dunia-pendidikan-bermetamorfosis/.

Di masa pandemi setiap jenjang pendidikan mengalami perubahan proses pembelajaran dari konvensional atau tatap muka menjadi daring. Dalam hal ini menimbulkan berbagai kendala yaitu Kendala jaringan keterbatasan ekonomi untuk membeli kuota dan kurangnya kapasitas pendidik untuk mengembangkan model pembelajaran. Jika menyoroti jenjang perguruan tinggi tidak sedikit diantara mahasiswa yang mengeluhkan keadaan sekarang ini. Terdapat beberapa mahasiswa yang sudah merasa bosan dengan perkuliahan daring . Mahasiswa juga menyayangkan dengan pemberian tugas di luar kapasitasnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hatmanto (dalam Bup umy, 2020) bahwa permasalahan yang diunggkapkan oleh mahasiswa adalah beberapa dosen terlalu memberikan banyak tugas. https://www.umy.ac.id/polemik-pendidikan-saat-pandemi-pembelajaran-online-bisa-jad-new-normal.html

Jika melihat beberapa fakta dalam kehidupan nyata terutama pada masa pandemi ini maka sebagai mahasiswa itu sendiri juga harus memahami tugasnya sebagai agen perubahan. Menurut Rikardo (dalam Reportase rakyat. 2018) agent of change dapat diartikan jika ada sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar dan itu salah. Mahasiswa dituntut untuk merubahnya sesuai dengan harapan sesungguhnya. Dengan harapan bahwa suatu hari mahasiswa dapat menggunakan disiplin ilmunya dalam membantu pembangunan Indonesia untuk menjadi lebih baik kedepannya. Mahasiswa perlu memahami bahwa perubahan itu mutlak terjadi meskipun mereka diam. Sesuai dengan keadaan saat ini mahasiswa tidak boleh hanya berdiam dan mengeluh saja tetapi harus berus bergerak. Salah satu langkah yang dapat dilakukan mahasiswa dengan menciptakan inovasi khususnya dalam ladang pendidikan. Hal ini bertujuan untuk memenuhi tugas mahasiswa juga memberikan kemudahan dalam berlangsungnya pembelajaran daring. https://reportaserakyat.com/opini/peran-mahasiswa-pemuda-sebagai-agent-of-change/. Yanuar Rikardo.

1.      Peran Serta Orang Tua dalam Pembelajaran Daring

Peran Orang tua Sangatlah dibutuhkan yang mana merupakan salah satu faktor keberhasilah belajar peserta didik terutama pada pembelajaran daring. Pada pembelajaran daring tentunya memiliki kandala yaitu guru tidak dapat sepenuhnya bertanggung jawab terhadap keberhasilan belajar setiap peserta didik karena tidak dapat bertatap muka secara langsung. Oleh karenanya dibutuhkan peran orang tua yang membantu membimbing serta memotivasi anak agar tetap belajar walau hanya dirumah saja. Bentuk partisipasi orang tua dalam pembelajaran daring yaitu membimbing anak dalam mengerjakan tugas hingga melaporkan tugasnya ketika sudah selesai.

Baca JugaTemu Online Pengurus HIMAPMA

Namun dalam masa pandemi seperti ini dimana pembelajaran yang beralih ke daring, kita tahu betul bahwa masyarakat Indonesia tidak semuanya langsung dapat mengikuti dan melaksanakan hal tersebut karena berbagai kendala dan salah satunya yaitu keterbatasan ekonomi. Seperti kata Nurhayani (dalam tribunmanado.co.id.2020) "Sebagian siswa kami bukan tidak ada paket internet, tetapi mereka tidak memiliki HP, sehingga tidak bisa belajar secara daring. Sehingga atas inisiatif Kami para guru mendatangi langsung ke rumah-rumah siswa dalam hal proses belajar mengajar". Melihat hal seperti itu mahasiswa tidaklah hanya berdiam diri saja melainkan harus mulai melakukan perannya sebagai agent of change dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini. Seperti salah satu contoh dari inovasi pemanfaatan teknologi yang dilakukan mahasiswa dari UI yang membuat inovasi dalam berdonasi. Seperti kata Radhiyan "Pengguna kami cukup menonton iklan sepanjang 10 detik saja, setelah melakukan share atau like dari konten donasi kami".

2.      Pemanfaatan teknologi melalui metode dan Media Pembelajaran

Tentunya kita mengetahui bahwa sekarang ini era serba teknologi dan ini perlu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang baik demi terealisasinya pembelajaran daring apalagi saat pandemi sekarang ini. Seperti yang dikemukakan oleh Isniatun Munawaroh (dalam Shamad, 2017: 16) bahwa "Pendidikan merupakan suatu proses yang tujuannya untuk meningkatkan nilai sosial, budaya, moral, dan agama serta mempersiapkan peserta belajar menghadapi tantangan dan pengalaman dalam kehidupan nyata. Untuk itu dalam pendidikan diperlukan proses pembelajaran yang efektif dan efisien yang menjadikan peserta belajar dapat menyerap informasi dan pengetahuan serta teknologi yang dipelajarinya sebagai bagian dari dirinya".

Pada Kondisi Sekarang ini secara tidak langsung memaksa untuk mengganti metode pembelajaran dari tatap muka menjadi daring. Tentu ini bukanlah hal yang mudah sehingga pemahaman dari teknologi itu sendiri sangat diperlukan. Dan dalam penerapannya tentu tidak berjalan mulus seperti yang diharapkan. Faktanya banyak dari pelajar justru merasa bosan dengan cara penyampaian materi melalui daring karena kurang atau bahkan tidak interaktif. Karena beberapa guru ada yang memberikan materi melalui platform seperti Youtube yang dimana kita tahu bahwa Youtube dirasa kurang interaktif tidak seperti Zoom dan lainnya.

Baca Juga: Bakti Sosial HIMAPMA 2020

Disinilah peran mahasiswa sebagai agent of change ikut berpartisipasi dalam mengatasi masalah-masalah tersebut. Inovasi dalam media pembelajaran sangat diperlukan dalam situasi saat ini. Salah satunya bisa dengan membuat sebuah materi dimana yang dalam penyajiannya bisa berupa seperti game agar tidak membosankan terlebih untuk siswa-siswa tingkat Sekolah dasar.

Simpulan

Dalam menghadapi pandemi Covid-19 tentunya sangat dibutuhkan inovasi pendidikan yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam belajar sehingga tujuan belajar dapat tercapai dengan baik. Maka solusinya adalah berganti metode pembelajaran dan tatap muka menjadi daring yang didalamnya terdapat inovasi pendidikan. Bukan hanya pemerintah saja, melainkan dibutuhkan kerja sama antar guru, siswa dan orang tua. Tidak lepas juga peran mahasiswa sebagai agent of change yang dimana suatu hari mahasiswa diharapkan dapat menggunakan disiplin ilmunya dalam membantu pembangunan Indonesia menjadi lebih baik kedepannya.

 

Essay

Karya "Alfina Rachmawati"

(Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo)

Belajar tu Harus Diiring Motivasi

"Orang bijak belajar ketika mereka bisa. Orang bodoh belajar ketika mereka

terpaksa. " - Arthur Wellesly (dikutip dari laman brillo net)

Kutipan di atas milik Arthur Wellesly, seorang mantan perdana menteri Inggris. Dari hal tersebut terdapat sebuah motivasi yang dapat kita ambil. Orang yang bijak pasti akan meluangkan waktunya baik di mana pun itu untuk mendapatkan sebuah pelajaran. Berbanding terbalik dengan mereka yang belajar dengan terpaksa yang merupakan yang orang bodoh. Kita dapat belajar di mana saja dan kapan saja. Di Indonesia sendiri, terdapat sekdah agar kegiatan belajar lebih terstruktur. Mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah, dan perguruan tinggi. Kegiatan belajar di sekolah beberapa bulan ke belakang mengalami perubahan. Hal ini di karenakan sebuah virus yang pertama kali ditemukan di China, yaitu Corona Virus date 19 (covid-19). Presiden RI Joko Widodo, mengumumkan kasus pertama positif covid-19 di Indonesia pada Senin, 2 Maret 2020 Tidak lama setelah pengumuman tersebut, World Health Organieation (WHO) menetapkan wabah virus corona sebagai pandemi Seluruh dunia menerima dampak dari menyebarnya virus ini. Beberapa negara, bahkan melakukan lockdown untuk menekan angka penyebaran. Di Indonesia, beberapa daerah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Hal ini berdampak besar pada sistem perekonomian di seluruh daerah. Tak hanya itu, sistem belajar pun harus diubah. Kementrian Pendidikan menetapkan kegiatan belajar mengajar dari rumah (pembelajaran daring). Pada awal penerapannya mungkin saja masih banyak anak dan mahasiswa yang menerima materi dengan baik. Namun, dengan di butuhkannya kuota atau pun akses internet lancar, banyak siswa yang tidak bisa ikut pembelajaran. Akibat dari hal itu, banyak siswa yang kehilangan minat untuk belajar daring.

Baca Juga: Bakti Sosial (Baksos) HIMAPMA 2020

Hilangnya minat dan antusiasme para siswa ataupun mahasiswa dikarenakan mereka tidak memiliki motivasi untuk belajar. Dalam pembelajaran secara daring, guru/ dosen (kita sebut saja pengajar) akan memberikan materi baik melalui video atau sebuah file. Di sini, siswa dituntut untuk memahami dan menguasi materi secara mandiri. Bahkan banyak curahan hati para siswa jika mereka jenuh dengan tugas yang di berikan. Mereka belum sempat paham dengan materi pembelajaran yang dibagikan lalu dituntut untuk mengerjakan tugas. Tidak hanya pada satu mata pelajaran, tapi semua pelajaran dengan batas waktu pengerjaan yang terbilang cepat. Padahal pada pembelajaran tatap muka pun, banyak siswa yang kurang paham materi yang telah dijelaskan oleh pengajar di depan kelas. Pada hal ini yang kesulitan tidak hanya siswa, tapi juga orang tua. Orang tua yang berada dirumah kesulitan menjawab dan menjelaskan apabila anak mereka bertanya tentang materi sekolah. Terkadang dari tenaga pengajar pun kesulitan untuk menggunakan aplikasi pembelajaran daring. Hal inilah yang menyebabkan proses belajar mengajar menjadi tidak efektif. Siswa pun, merasa belajar secara daring menjadi beban bagi mereka.

Untuk menghindari Siswa berpikir bahwa belajar adalah beban, kita harus memberikan solusi agar mereka menjadi termotivasi. Pengajar tidak harus memberikan tugas terlalu berat, tugas-tugas ringan namun teratur juga bisa menjadi penggantinya. Yang membuat siswa jenuh juga adalah bertatapan dengan laptop atau smartphone untuk pembelajaran. Pengajar sebisa mungkin dituntut untuk kreatif dan bisa membangkitkan semangat belajar siswanya. Contohnya mungkin dengan menyelingi atau mengakhiri pelajaran dengan sesi bercerita atau menampilkan bakat dari siswa. Hal itu akan membuat siswa merasa sedikit rileks dan di saat itu pengajar juga bisa memberikan kata kiat untuk menghadapi ujian ataupun meraih kesuksesan Pengajar juga bisa memberikan sebuah reward untuk aja yang telah dilakukan para siswanya. Dengan hal itu, sedikit banyak bisa meningkatkan motivasi siswa untuk lebih giat belajar. Pengajar harus bisa menarik perhatian siswanya dan menciptakan suasana bahagia dengan tidak menunjukkan raut muka marah atau sedih. sehingga siswa juga terbawa suasana.

Selain dari pihak pengajar, peran orang tua dalam memberikan motivasi dan semangat bagi anaknya untuk belajar sangat penting. Meskipun orang tua sering tidak bisa menjawab atau menjelaskan pertanyaan anaknya tentang pelajaran, tetapi orang tua bisa membantu anaknya dalam membangun semangat belajar. Orang tua bisa mendampingi kegiatan belajar anaknya dan memantau pemahaman terkait materi yang diberikan. Menciptakan suasana yang kondusif ketika anak sedang belajar juga bisa dilakukan oleh para orang tua. Dengan menyiapkan sarapan dan memberi semangat kepada anak bisa meningkatkan mood anak. Orang tua juga bisa melatih pemahaman anaknya dengan bertanya dan mengulang apa yang telah diterima. Memberi anak waktu luang setelah belajar daring dan jangan sampai anak bertambah lelah baik lelah pikiran atau lelah fisik. Otak anak juga perlu diistirahatkan setelah belajar Memberi jeda 1-2 jam agar anak bisa merasa lebih rileks lalu orang tua bisa menyuruh anaknya melakukan tugas rumah, dengan catatan tidak membentak dan memaksa. Hal ini juga sebagai bentuk belajar bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan penggunaan media sosial anak ketika belajar daring. Juga meminimalkan televisi ketika anak sedang belajar. Hal yang paling penting yaitu memberikan apresiasi atas apa saja yang sudah diraih oleh anak dapat berupa hadiah bisa juga berupa pujian.

Motivasi paling penting yaitu motivasi yang dilakukan oleh diri sendiri kepada diri sendiri. Motivasi yang bisa dilakukan yaitu pertama, kita harus menentukan tujuan belajar. Apabila kita memiliki tujuan pasti kita akan semangat belajar dan sebisa mungkin akan mencapai tujuan tersebut. Kedua, kita harus merasa senang ketika belajar. Belajar dengan terpaksa justru akan menjadikan suatu pembelajaran menjadi tidak efektif. Sebelum belajar kita harus suka terlebih dahulu dengan mata pelajarannya , lalu sebisa mungkin menyukai pengajar agar ilmu yang kita dapatkan pun lebih dapat kita pahami. Yang ketiga, kita harus mencari suasana yang baru untuk belajar. Misal saja hari pertama di dalam kamar, hari kedua di ruang tamu, dan bisa juga di halaman rumah. Hal ini menjadikan kita tidak bosan untuk belajar.

Baca Juga: Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SENDIKA) 2020


Tema: Peran Mahasiswa dalam Berdakwah

Octavia Eka Pratiwi (Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo)

                Berdakwah??  Kalian atau semua mahasiswa yang menganut agama Islam pasti sudah tahu apa itu  dahwah dan apa itu berdahwah. Sedikit penjabarannya tentanf apa itu dakwah. Dakwah sendiri dalam Bahasa Arab adalah da’wah yang berari ajakan, sedangkan berdakwah sendiri adalah kegiatan menyeru, mengajak, memnggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah, sesuai dengan garis aqidah syarat (syariat) dan akhlak Islam. Dakwah bagi orang yang awam akan Islam biasanya hanya mengetahui bahwa dakwah atau berdakwah itu hanya untuk ulama-ulama dengan kata lain, orang yang mengetahui apa itu Islam.

Baca Juga Sejarah Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika

                Namun, dalam berdakwah inu ada hadist Dari Abdullah Bin Amr Radiyallahu ‘anha, bahwa Nabi Muhammad SAW, bersabda “Sampaikanlah dariku walau  satu ayat” (HR. Bukhari). Dalam hadist tersebut dapat kita simpulkan bahwa tidak hanya orang yang pintar, tapi semua orang. Maksunya orang yang menguasai isi dari Islam, dan masing-masing orang punya tanggung jawab untuk mengajak serta berseru dalam hal kebaikan atau berdakwah walau yang ia tahu hanyalah satu ayat.

                Contohnya mengaji, ustadz atau ustadzah pasti akan berdakwah kepada umat manusia untuk mengajak dan mengenalkan ayat-ayat Allah dan memberi tahu bagaimana cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Naaah, disitulah anak-anak akan mendapatkan ilmu dari guru ngajinya. Jadi, anak-anak pun punya tanggungan untuk berdakwah. Contoh kecilnya, sianak tersebut memberi tahu kepada keluarga atau saudara yang mungkin belum mengerti betul bagaimana cara membacanya.

Baca Juga Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SENDIKA) 2020

                Di Indonesia sendiri banyak ulama-ulama yang berdakwah dengan caranya masing-masing. Kadang dakwah itu ada kendalanya dan kadang kita harus kuat iman serta mental, karena dakwah itu seperti mengajak kita pergi ke suatu tempat dan jawabannya mau atau tidak. Terkadang dalam dakwah pun juga begitu, ada yang mau menerima dan ada yang belum mau menerima bahkan ada yang menolak atau tidak mau. Sehingga kita hsrus kuat dalam berdakwah di masa-masa seperti ini, khususnya peran mahasiswa dalam berdakwah.

               Mahasiswa adalah elit masyarakat yang mempunyai nilai lebih dibanding ddengan masyarakat pada umumnya, karena tingkat pendidikannya yang relative tinggi memberikan kesempatan baginya untuk berfikir secara kritis dan objektif dalam menghadapi masalah masyarakat. Mahasiswa sebagai generasi muda yang akan datang seharusnya mampu menimpa potensi-potensi yang cukup besar bagi kelanjutan pembangunan negara serta membawa perubahan, membangun keadilan dan mengkritik pemerintah. 

Baca JugaSEMINAR NASIONAL MATEMATIKA dan PENDIDIKAN MATEMATIKA (SENDIKA) 2018 

            Banyak sekali cara-cara modern untuk berdakwah tanpa menyimpag akidah Islam. Maka dari itu, khususnya mahasiswa bangunlah jati diri kalian! Berdakwahlah!! Bangunlah Negeri ini menjadi lebih baik. Mungkin  kalian mengganggap hal ini biasa tetapi nyatanya jika dipraktekkan atau dilaksanakan akan menjadi luar biasa. 

AYO SEMANGAT CALON PEMIMPI MASA DEPAN!!!!!