SENDIKA 2025

 

🧠 SENDIKA 2025: Ketika Matematika, Budaya, dan Pembelajaran Bertemu dalam Harmoni

Purworejo, 5 Juli 2025 - Suasana berbeda terasa di Auditorium Kasman Singodimedjo, Universitas Muhammadiyah Purworejo. Pagi itu, Puluhan peserta dari berbagai penjuru Indonesia hadir untuk mengikuti Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SENDIKA) yang tahun ini telah memasuki edisi ke-11.

Dengan mengangkat tema “Transformasi Pembelajaran Mendalam untuk Mewujudkan Pendidikan Matematika yang Bermutu”, SENDIKA 2025 mengajak para pendidik, mahasiswa, peneliti, dan pemerhati pendidikan untuk melihat pendidikan matematika dari sudut pandang yang lebih luas dan kontekstual.


🌱 Menggali Lebih Dalam Makna "Pembelajaran Mendalam"

Di tengah dinamika dunia pendidikan, pembelajaran tidak lagi cukup hanya pada permukaan. SENDIKA tahun ini menyoroti pentingnya "deep learning" - sebuah pendekatan yang menekankan pemahaman mendalam, pemikiran kritis, dan keterkaitan antara konsep matematika dan kehidupan nyata.

Lewat paparan dari tiga narasumber utama:

  • Prof. Imam Solekhudin, M.Si., Ph.D. (UGM)

  • Dr. Imam Sujadi, M.Si. (UNS)

  • Dr. Puji Nugraheni, M.Pd. (UMPWR)

Para peserta disuguhkan wawasan mulai dari strategi inovatif pengajaran hingga cara mengintegrasikan teknologi dan konteks lokal dalam pembelajaran matematika.


🌸 Ketika Budaya Lokal dan Matematika Saling Mengisi

Yang membuat SENDIKA 2025 terasa istimewa adalah sentuhan budaya yang begitu kuat. Salah satunya tampak dalam penampilan Tari Dolalak, tarian khas Purworejo yang dibawakan oleh mahasiswa Pendidikan Matematika.

Namun, yang unik bukan sekadar penampilannya, melainkan cara pandang etnomatematika terhadap tarian tersebut. Di balik gerakan ritmis dan formasi indah para penari, tersimpan unsur-unsur matematika seperti:

  • Pola Geometri dalam formasi,

  • Simetri dan keseimbangan visual,

  • Pembagian ruang dan jarak antarpenari,

  • Bahkan konsep fraktal dan metrum musik.

Tari Dolalak seakan menjadi bukti nyata bahwa matematika hidup di sekitar kita - di seni, budaya, bahkan dalam denyut kehidupan masyarakat.


🎙️ Suasana yang Ilmiah tapi Hangat

SENDIKA 2025 bukan hanya seminar, tapi ruang perjumpaan yang hangat antar mahasiswa dan dosen dari berbagai kampus. Selepas sesi utama, kegiatan dilanjutkan dengan seminar paralel, di mana para pemakalah muda mempresentasikan hasil penelitian mereka.

Beragam topik dikupas, mulai dari inovasi media pembelajaran, penerapan teknologi seperti GeoGebra dan Scratch, hingga strategi meningkatkan literasi numerasi melalui pendekatan kontekstual.

Peserta tidak hanya menyimak, tapi juga berdiskusi, bertanya, dan bertukar gagasan secara aktif - menciptakan atmosfer ilmiah yang penuh antusiasme.


📚 Lebih dari Sekadar Forum Akademik

SENDIKA 2025 memberikan pesan penting bahwa matematika tidak harus selalu rumit dan kaku. Ia bisa menyenangkan, kontekstual, dan menyentuh sisi kemanusiaan. Baik dalam bentuk pembelajaran di kelas maupun dalam tarian tradisional yang penuh nilai lokal.

Lebih dari itu, SENDIKA menjadi ruang yang mempertemukan idealisme dan aksi nyata - tempat di mana teori, praktik, dan budaya bisa menyatu dalam satu panggung yang menginspirasi.


📌 Penutup

SENDIKA 2025 telah selesai, tapi semangatnya belum usai. Dari forum ini, lahir ide-ide segar, semangat kolaborasi, dan kesadaran baru tentang pentingnya pendidikan matematika yang bermakna.

Bagi siapa pun yang mencintai pendidikan, SENDIKA adalah bukti bahwa matematika bukan sekadar angka - ia adalah cara berpikir, alat perubahan, dan jembatan menuju masa depan yang lebih baik.


“SENDIKA tidak hanya memperkaya ilmu, tapi juga memperluas cakrawala tentang bagaimana matematika bisa hadir dalam budaya, kehidupan, dan pendidikan yang menyentuh hati.”

Baca juga

Posting Komentar